pengemis sebutannya
Akhirnya dituahkan kembali kemusyrikan para pengemis di atas kertas yang memulihkan suara sajak Memang kami ini penggemar demokrasi bukan basa basi
Hari ini bukan aktifis yang memabukkan para bangsawan tapi tak tau jelmaanmu yang melamun di ubun Mensisipkan catatan berdarah karna resah, itupun kalau kau membacanya
Kata maaf memang tak lagi menggoda tapi barangkali ada penyusup bersenjata mematuk dirimu yang tak bisa menjadi si pelatuk
Tak perlu lagi ada kata merdeka bila salah satu diantara kita
masih meraba percaya, buang siul mu buang pilu mu hari ini tak usah melamun ‘makan ikan asin atau
ikan teri’ percayakan
lah semua pada tuan mu,, tukasku mendominasi. Biarlah suara ini membeku namun
tetap menyatu tak apah gagap
terampas maksiat yang penting tak bergulat dengan ilmu dengan baju dan buku
oo…penguasa muda tolong lah ini rakyatmu bukan kompetitormu jadikan aku penanak demokrasi bukan oligarki jadikan aku sebuah puisi bukan birahi. kami ini korban auanganmu, babu jatah bibirmu tengoklah pengemis ini…. bertahta, memakan sandiwara seakan tak pernah bernostalgia
Siang ini aku akan menemui pengemis itu dan berbisik “kau rakyat akupun rakyat” tak perlu berjejal demikian seperti perampok saja, dalam nalar yang terkontradiktif para pengemis akan lumpuh jika tidak membersamai rakyat seutuhnya sebab tak ada yang bisa dikehendaki jika sang pengemis membebaskan satu dan satu tapi harus satu dengan satu. begitulah sekiranya makhluk Tuhan yang komunikatif namun kata itu dihapus, para pengemis miskin ini merekrut makhluk Tuhan menjadi benda.
ini bukan
lagi slogan kemanusiaan tetapi nama atas ideologi dirinya
Memang para bangsawan tidak peduli dengan perpuisian bahkan aksi
masa. namun bukan itu, Cermati dalam dalam Sekiranya
rakyat paham
Comments
Post a Comment